kabardigoel.com :Seiring waktu berjalan pemerintah tidak lagi menghadirkan bahan bakar minyak ( BBM ) jenis premium untuk di gunakan masyarakat dalam aktifitas masyarakat,namun masyarakat di arahkan , menggunakan bahan bakar jenis baru petralite dan Pertamax .
Menurutnya, alasan bensin beroktan 88 , akhirnya dihilangkan dari peredaran sejalan dengan rencana Indonesia menuju energi hijau.
Menyikapi hal ini, selaku koordinator angkot Boven Digoel, Roy Rahman saat di wawancarai kabardigoel.com menjelaskan, adanya penerapan BBM non subsidi saat ini,membuat para sopir angkotpun angkat bicara terkait dengan masalah tarif sehingga ,pemerintah diminta mengkaji dengan baik ,agar tarif angkot di Boven Digoel juga dapat di naikan ,mengingat BBM jenis petralite satuan harga perliter Rp. 7.800 dan Pertamax Rp. 9.800 maka merekapun minta agar tarif angkot di Boven Digoel dapat di naikan.
” Ya kalau kita melihat saat ini ,pemerintah tidak lagi menjula BBM bersubsidi ,dan sudah pasti kita membeli BBM sudah harga normal,jadi teman- teman sopir, mereka minta agar pemerintah dapat melihat hal ini ,agar tarif angkutan khusus taksi bisa di naikan tarifnya.” Tuturnya, Senin ( 17/1/2022 ).
Selaku koordinator angkot Tanah Merah, Ia mengajak seluruh sopir angkot agar bersabar , sembari ,Ia akan berupaya untuk bertemu Bupati dan dinas perhubungan guna menyampaikan apa yang menjadi permintaan dari komunitas angkot Tanah merah ,agar pemerintah segera menyikapi hal ini,jika permintaan para sopir angkot tidak di tanggapi, langkah terakhir yang di tempuh ,pihak sopir ,akan melakukan mogok,hingga ada kesepakatan .YG