Penumpukan tenaga Guru di satu Sekolah menjadi permasalahan tidak berjalannya proses pendidikan dengan baik di Distrik.
Ketua Pemantauan Wilayah Setempat (PSW) Kabupaten boven Digoel Pastor Frengki Pong. Projo menekankan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boven Digoel, dapat mengkaji ulang penempatan tenaga guru di 112 kampung, agar proses pendidikan bisa berjalan baik.
Dijelaskan Ketua Pemantauan Wilayah Setempat (PWS), jumlah sekolah Yayasan Katolik di boven digoel berjumlah 37 satuan pendidlkan yang beroperasi. Namun di lain sisi menurut ketua PSW pemerataan tenaga guru di sekolah yayasan belum sepenuhnya merata.
Sebab berkaca dari pengalaman, masih ada sekolah yayasan Katolik yang masih membutuhkan tenaga guru, guna menjalankan kegiatan belajar mengajar.
Menanggapi tanggapan Ketua PWS Boven Digoel, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Moses Wandengge membenarkan akan hal ini. la mengatakan memang betul hampir di setiap sekolah di kampung-kampung proses belajar mengajar tidak berjalan efektif dikarenakan sebagian masyarakat memilih hidup dipusat kota, sehingga anak-anak mengikuti orang tua bermukim di kota kabupaten.
Dirinya melanjutkan, tidak ada penumpukan tenaga guru di satu sekolah, memang sebagian sekolah-sekolah di kota kabupaten membutuhkan tenaga guru, karena penambahan jumlah murid cukup signifikan di setiap sekolah.