Kabardigoel, Nabire. Minggu 26 Februari 2023 di aula SMK N 1 Nabire Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Nabire mengadakan Musyawarah daerah III majelis ulama indonesia kabupaten nabire,
Tema Kegiatan MUSDA III MUI Kabupaten Nabire tahun 2023 mengusung
“ Revitalisasi Peran MUI untuk Bersinergi dengan Ummat dan Pemerintah Mewujudkan Nabire Hebat.”
Pelaksanaan musda III MUI Kabupaten nabire di hadiri oleh Bupati Nabire yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati La Halim, Unsur Forkopimda Nabire, Ketua pengadilan agama, Kepala Kementrian Agama Nabire, Ketua MUI, Ketua PP Muhammadiyah, Ketua ketua DKM, Ketua ormas Islam, Ketua stais.
Ketua panitia Muhammad Syarif, S.S yang mengatakan Musda III dilaksankan berdasarkan surat keputusan Majelis Ulama Indonesia kabupaten Nabire No: Kep-049/MUI/II/2023 tentang pengesahan steering committee/ panitia pengarah dan organizing committee/panitia pelaksana MUSDA III Majelis Ulama Indonesia kab. Nabire, tertanggal 13 februari 2023. diawali dengan laporan ketua Panitia Musda III MUI Kabupaten Nabire.
“Syarif juga mengatakan jumlah peserta yang akan mengikuti Musda ini sejumlah 135 orang yang terdiri dari panitia sc oc 54,ormas islam 11, pondok pesantren 8 dan DKM 62, lebih lanjut dikatakan semoga dengan izin Allah MUSDA ini akan menjadi awal yang baik bagi pengurus MUI Nabire kedepan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang tidak ringan dalam rangka membantu pemerintahan dalam melakukan hal-hal yang menyangkut kemaslahatan umat Islam, dan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan seorang muslim dengan lingkungannya.
“Syarif juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia serta pihak yang ikut membantu demi suksesnya kegiatan Musda ini. Khususnya kepada Kepala sekolah SMKN 1 Nabire Asranlundu Sinaga, S.Pd., M.Pd. sehingga kami dapat menggunakan beberapa fasilitas sekolah.
Mewakili pemerintah Kab Nabire Sementara itu Bupati Nabire Mesak Magai dalam sambutannya yang disampaikan Staf Ahli Bupati Nabire La Halim mengatakan atas nama pemerintah kabupaten nabire, saya memberikan apresiasi positif dengan diselenggarakannya musyawarah daerah ini. Disamping sebagai kewajiban yang diamanatkan organisasi, sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga majelis ulama indonesia, musyawarah daerah ini saya pandang sebagai forum yang sangat penting dan strategis, khususnya dalam upaya kita membangun dan meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama di kabupaten nabire.
Perlu diketahui bahwa umat islam di seluruh dunia saat ini berupaya bangkit memerangi kebodohan, penindasan, penjajahan, menegakkan keadilan, menciptakan keamanan dan kedamaian. Namun disatu sisi, umat dan generasi muda islam dewasa ini dihadapkan pada tantangan yang luar biasa berat, yakni mulai terindikasinya pergeseran nilai-nilai dasar kehidupan, masuknya budaya asing, lunturnya penerapan nilai adat- istiadat di dalam masyarakat dan mulai diabaikannya ajaran- ajaran agama.
Sebagai dampaknya, masyarakat dan generasi muda kita saat ini cenderung bersikap lebih materialistis, sekularistis dan individualistis yang sangat mementingkan pribadi, keluarga, kelompok dan golongannya sendiri. Bahkan di dalam masyarakat muncul berbagai kasus dan merebaknya penyakit sosial seperti: peredaran dan penggunaan narkoba, minum-minuman keras, eksploitasi anak dan perempuan ke dalam tindak kekerasan, seks bebas, pornoaksi dan pornografi, meningkatnya kasus penyakit hiv/aids, perjudian, pungutan liar, suap, kolusi, korupsi dan nepotisme dan sebagainya.
Yang lebih miris lagi, akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan gerakan radikalisme dan fanatisme yang berujung pada terorisme serta seringkali disandarkan dengan paham keagamaan dan mengatasnamakan islam. Sebuah kondisi yang tentu saja memerlukan peran seluruh komponen bangsa dan anak bangsa, untuk menggugah kesadaran akan kebangkitan islam, termasuk didalamnya majelis ulama indonesia serta alim-ulama khususnya, dalam rangka memperbaiki dan membangun akhlak generasi muda serta membangun manusia indonesia yang berakhlak, berbudi pekerti, dan berperilaku baik.
“Tentu saja, masyarakat idaman seperti ini dapat kita wujudkan melalui pendidikan karakter sejak dini yang dapat kita laksanakan di sekolah-sekolah maupun pendidikan non- formal maupun di dalam masyarakat, yang menekankan pada pemahaman akan nilai cinta tanah air, nilai demokrasi, nilai kesatuan, nilai moral dan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga pada akhirnya nanti akan dapat kita wujudkan generasi bangsa yang berakhlak serta berwatak baik, manusia yang bermoral dan beretika baik.
“Selaras dengan itu, saya berharap banyak kepada majelis ulama indonesia untuk dapat berperan dalam program pendidikan dan dakwahnya, dalam rangka menciptakan generasi bangsa yang berkarakter, disamping tercermin dari moral, etika dan budi pekerti yang baik, juga ditandai dengan semangat, tekad dan energi yang kuat, dengan pikiran yang positif dan sikap yang optimistis, serta dengan rasa persaudaraan, persatuan dan kebersamaan yang tinggi. Sehubungan dengan itu pula dan ditengah kehidupan yang masih diwarnai dengan perubahan dan aneka krisis saat ini, saya mengajak majelis ulama indonesia kabupaten nabire dalam musyawarah daerah ini untuk:
Pertama: menguatkan visi dan misinya, serta konsisten pada perjuangannya yaitu mengajak pada kebaikan, menyampaikan amar ma’ruf dan nahi munkar.
Kedua; majelis ulama indonesia kabupaten nabire, saya harap menjadi pioneer serta mampu menjadikan dirinya sebagai figur yang dapat dicontoh, khususnya dalam upaya mempelopori terciptanya kehidupan yang aman dan damai, mewaspadai munculnya isu-isu yang tidak bertanggung jawab, ancaman terorisme, hasutan, adu domba, benturan dan gesekan-gesekan bernuansa politik maupun sara yang dapat berujung pada tindakan anarkis dan memecah-belah kesatuan dan persatuan bangsa.
Ketiga; terbangunnya sinergitas program kerja antara majelis ulama indonesia kabupaten nabire dengan pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama.
Keempat; selain berkaitan dengan kegiatan amaliah dan ibadah keagamaan, dalam pembangunan diera otonomi daerah ini, saya harap majelis ulama indonesia kabupaten nabire juga dapat berperan dan bekerjasama dengan pemerintah dalam rangka mensukseskan agenda pembangunan daerah, baik dalam program pengentasan kemiskinan, peningkatan pendapatan dan ekonomi masyarakat, maupun dalam pelestarian lingkungan hidup. Terakhir; dalam menyikapi dinamika kehidupan di dalam masyarakat, majelis ulama indonesia kabupaten nabire, saya harap untuk mencermati dan mencarikan jalan keluar, mengeluarkan serta menyampaikan fatwa yang tepat, jika terjadi masalah-masalah aktual yang menimpa umat, sehingga ummat bisa mengerti, memahami dan tidak salah dalam bertindak.(FN)