Kabardigoel-Rapat kerja kesehatan tahun 2023 ,di gelar selama tiga hari oleh dinas kesehatan Boven Digoel sangat penting di dalam, tiada lain guna menyamakan visi dan misi Bupati Boven Digoel yakni membangun kampung, menata kota. Dalam rapat kerja kesehatan daerah di tahun 2023, ada dua poin penting yang menjadi titik fokus pembahasan di antaranya masalah akreditasi dan indikator SPM.(01/06/23).
Mengapa dua indikator mutlak di perhatikan kata Asisten satu bidang Pemerintahan Kabupaten Boven Digoel dr.Viviana Maharani, di sebabkan karena angka kematian ibu dan anak masih cukup tinggi, meski ada pencapaiannya.
Namun perlu di ketahui kata dr, Viviana suatu negara kesehatannya berhasil,kunci utama bila angka kematian ibu dan anak rendah”Khusus di Boven, saya lihat angka kematian ibu dan anak masih cukup tinggi, untuk itu masalahnya di mana, jangan salah’ siapa apakah kita sudah bekerja benar’atau tidak “Ujar Viviana
Adanya enam tranformasi Kesehatan yang telah di lakukan oleh pihak kesehatan, tapi kita perlu melihat keadaan masyarakat apakah mereka sudah mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal atau tidak.Untuk itu agar pelayanan kesehatan pada masyarakat bisa tercapai, maka setiap kepala puskesmas di minta tetap berada di tempat tugas untuk melayani masyarakat.
“Percuma saja kita bangun delapan puskesmas prototipe , tapi sumber daya manusia belum memenuhi syarat untuk akreditasi.artinya jika hal ini tidak di perhatikan serius maka berpotensi akreditasi alami kegagalan.”Ucapnya
Sejauh ini di Boven Digoel ada sebelas pusat kesehatan masyarakat belum di akreditasi. Untuk itu melalui rapat kerja kesehatan daerah tahun 2023, ia minta seluruh tenaga kesehatan bahu membahu bekerja sama, sehingga dalam waktu dekat sebelas puskesmas bisa di akreditasi.menyusul batas akhir akreditasi di tahun 2024 mendatang.