Kabardigoel, Nabire, 13 Juli 2023 – HIPETA adalah perkumpulan petani di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, yang didirikan pada tanggal 20 Desember 2022.
Kelompok tani yang tergabung dalam HIPETA mengelola berbagai usaha, termasuk kehutanan, perikanan, peternakan, perkebunan, dan ekowisata. Peranan HIPETA bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kedaulatan pangan di daerah tersebut. Dengan komunikasi yang solid antara kelompok tani, diharapkan HIPETA dapat menjadi wadah aspirasi untuk memperjuangkan hak-hak petani.
Saat ini, jumlah anggota HIPETA sebanyak 292 orang yang tersebar di wilayah Kabupaten Nabire. Rencananya, HIPETA akan membentuk perkumpulan serupa di 7 kabupaten lainnya di Provinsi Papua Tengah.
HIPETA telah berhasil menghasilkan berbagai produk unggulan dalam sektor-sektor pertanian, kehutanan, perikanan, dan peternakan. Dalam sektor kehutanan, mereka menghasilkan kayu gaharu, kayu besi, dan anggrek. Di sektor pertanian, produk-produk seperti keladi, bete, petatas, kacang tanah, jeruk, dan pisang telah berhasil dihasilkan. HIPETA juga aktif dalam sektor perikanan dengan mengelola keramba ikan laut, ikan lele, ikan nila, ikan mujair, dan ikan mas. Sementara itu, di sektor peternakan, mereka mengembangkan usaha babi, sapi, ayam petelur, ayam kampung, itik, dan kambing.
“Ciptakan komoditas khas Papua Tengah yang tentunya nilai ekonomisnya lebih tinggi sebagai produk unggulan lokal. Saya ambil contoh misalnya kopi Dogiyai, jeruk Nabire atau gaharu Nabire ini merupakan komoditi unggul yang harus ditingkatkan. Saya harap Hipeta akan menjadi motor penggerak kolaborasi dan kerjasama yang makin luas lagi baik dalam akses modal, teknologi, perhatian, pendampingan maupun akses pemasaran dan pengembangan bisnis lainnya,” ujar Ma’ruf di hadapan ratusan petani yang tergabung di dalam Hipeta.
Hal itu dikatakan Wapres Ma’ruf saat tatap muka dengan para petani Hipeta (Hidup Petani Nyata) Papua Tengah di pantai Menase kelurahan Kali Bobo, Nabire, Kamis, (13/7/2023).
Dirinya telah menyimak pernyataan ketua umum Hipeta, Kristopel Mara terkait keberadaan petani dan UMKM yang ada mulai dari peternakan, perkebunan, pertanian, gaharu, perikanan, tanaman hias, kuliner, eko wisata sampai pada pertambangan emas. Saya harap petani harian berbasis koperasi betapa kaya sumberdaya alam di tanah Papua.”Ucap Wapres RI.
Wakil Presiden RI, Prof. Dr. K. H. Ma’ruf Amin mengatakan, bekerja merupakan satu ibadah, sebab manusia di muka bumi diciptakan dari bumi atau tanah dan Tuhan memerintahkan untuk memakmurkan bumi. Apa yang saudara-saudara lakukan untuk sumberdaya alam adalah upaya memakmurkan bumi. Saya menilai penting Hipeta terus meningkatkan kualitas dan kapasitas petani baik pada aspek tanam, olah, petik dan jual. pemerintah berharap produktivitas pertanian makin ditambah supaya pendapatan petani makin bertambah pula.
Petani adalah pahlawan pangan bangsa, maka ia mengajak kepada semua pihak di tanah Papua sektor pertanian dan ketahanan pangan adalah hal yang tak bisa dipisahkan. Ia mengaku, pemerintah telah menyiapkan strategi dan kebijakan guna menciptakan ketahanan pangan sekaligus pemerataan kesejahteraan. Namun dalam implementasinya sangat diperlukan sinergi dan upaya bersama. Para petani akan diberikan perhatian yang konsisten ke komoditas yang telah dipilih. Fokus ditingkatkan dari hulu sampai hilir hingga produk yang dihasilkan makin berkualitas,” kata Ma’ruf Amin
Wapres meminta kepada Pj Guberur Papua Tengah dan para pihak, Papua Tengah sebagai provinsi Papua sehingga Pemda Papua Tengah perlu ada perhatian ke sektor pertanian, perikanan dan peternakan sebagai sektor unggulan Papua Tengah.
“Rumuskan desain ekonomi secara terpadu dan berbasis kearifan lokal. Saya harapkan Pemda Papua Tengah dapat mengawal proses pembinaan petani secara terpadu dan berkesinambungan. Beri perhatian pada benih yang baik, budidaya yang tepat serta manajemen kelompok tani,” ungkapnya.
Melalui moto Hipeta yakni petani masa kini, petani masa jaya, di negeri sendiri, Ma’ruf mengharapkan Hipeta terus bermitra dengan Pemda dan para pihak terkait dalam rangka mendorong masyarakat Papua Tengah yang berdaya.
Dalam pertemuan dengan HIPETA, Wakil Presiden memberikan pesan penting agar program kerja yang telah disusun dapat disesuaikan dengan arah kebijakan pertanian nasional. Wakil Presiden juga menekankan pentingnya melibatkan lebih banyak petani generasi milenial dalam kegiatan pertanian. Mereka memiliki potensi untuk membawa inovasi dan memperkenalkan metode pertanian modern yang berkelanjutan. Dengan menggabungkan pengetahuan teknologi dan semangat berwirausaha, petani milenial dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian di Papua Tengah.
Selain itu, Wakil Presiden mendorong HIPETA untuk melakukan eksplorasi yang lebih dalam terhadap potensi pertanian lokal. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang ada, serta mempromosikan keanekaragaman produk pertanian di daerah ini. Dengan demikian, Provinsi Papua Tengah dapat bergerak menuju swasembada pangan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Di sela-sela acara, Wakil Presiden juga meluangkan waktu untuk melihat stand pameran HIPETA yang menampilkan beragam produk unggulan dari Papua Tengah. Dukungan penuh juga diberikan Bank Papua kepada 2 (dua) kelompok tani dengan dana bantuan sebesar masing-masing Rp. 50.000.000 kepada Kelompok Tani Floba Mora dan Kelompok Tani Maniwur. Kedepan perkumpulan petani ini harus mampu mengembangkan potensi ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sumber rilis ini resmi dikeluarkan oleh Panitia Kunjungan Kerja Wakil Presiden di Provinsi Papua Tengah. Untuk informasi lebih lanjut, harap menghubungi kontak person di bawah ini. (Faisal.N)