kabardigoel.com.: Program pembangunan penyanggah Erosi tepi sungai Digoel yang di bangun 6 bulan lalu kini jebol di hantam banjir, padahal pembangunan talud ini merupakan program pembangunan yang kedua kalinya, pembangunan pertama dinyatakan gagal karena hancur, dan beberapa kendala lain yang di hadapi kontraktor.
Menyikapi kondisi ini, selaku tokoh pemuda yang peduli dengan pembangunan di daerahnya, Ketua KNPI Boven Digoel, Marthen Luter Wambarop, minta pemerintah kabupaten Boven Digoel, agar dalam memberikan paket pekerjaan harus melekat fungsi pengawasan sehingga mutu pembangunan di Boven Digoel ini akan lebih baik.
” Saya sebagai anak Boven Digoel, merasa prihatin dengan pembangunan talud yang kebetulan talud itu berada di wilayah kami, jadi sangat di sayangkan ya, kalau pekerjaan ini benar – benar di awasi dengan baik sudah pasti pembangunan ini tidak hambur – hambur uang, mungkin, uang yang ada juga bisa di alihkan ke program pembangunan lain, ini kami melihat bahwa pembangunan talud yang ada di pinggir sungai Digoel ini sudah yang ke dua kali, pembangunan yang pertama hancur juga, nah ini pembangunan yang kedua belum sampai 6 bulan sudah jebol lagi, nah ini fungsi pengawasan dimana.” Ungkap Marthen Luter, Kamis ( 08/02/2024 ).
Selaku pemuda Ia minta pemerintah harus hadir langsung mengawasi setiap program pembangunan yang di kerjakan para kontraktor, agar pembangunan di kabupaten Boven Digoel ini, dapat terlaksana dengan baik dan kualitas pembangunannya pun turut dirasakan lebih lama oleh masyarakat.