kabardigoel.com: Setelah pasar Sentral Kilometer 3 mulai di aktifkan kembali, mama – mama pedagang sayur minta keseriusan pemerintah untuk menertibkan orang mabuk.
Ketegasan mama – mama Papua ini sangat beralasan, dimana angkutan umum seperti taksi jarang masuk ke lorong – lorong untuk mengangkat hasil jualan mama – mama Papua menuju pasar akibat ulah dari orang yang sedang dalam pengaruh miras meminta uang kepada para sopir, bahkan melakukan tindakan kekerasan bagi para sopir dan kendaraan mereka sehingga menyulitkan mama – mama untuk membawa dagangan mereka menuju pasar.
” Bapak Bupati kami sebagai pedagang ini, sangat susah untuk transportasi, mengantar kami dari rumah ke pasar, apalagi kalau pagi hari, para sopir angkot tidak ada yang berani lewat masuk di lorong – lorong karena orang mabuk paling banyak cegat mobil, minta uang kalau tidak di kasi uang sopir dengan mobil itu dapat lempar atau dapat pukul, jadi kami mau jual kami punya barang dagangan ini susah, kami minta buat bapak polisi kalau pagi itu patroli di jalur wet, biar angkot – angkot ini bisa bantu angkut kami punya barang jualan.” Ungkap Mama Marta, Kamis ( 22/2/2024 ).
Selaku pedagang Ia mengharapkan agar keamanan, di kota Tanah merah lebih di intensifkan pengamanannya dari orang – orang yang sedang dalam pengaruh minuman keras sehingga aktifitas masyarakat dapat berjalan dengan baik.