kabardigoel.com, Boven Digoel – Pelatih Atlet Tinju Boven Digoel Sertu Laurensius Digoguru ditemui dalam Latihan yang bertempat di halaman Gereja Siloam Tanah Merah Jumad (18/10/2024) ungkapakan,
Sejak bertugas di Kabupaten Boven Digoel dari tahun 2010 lalu, hingga 2023 Ia melihat banyak potensi-potensi di dunia olaraga ini terkesesan tenggelam. Dalam artian olaraga ini kurang ada perhatian, baik olaraga umum maupun olaraga yang memang di kategorikan sangat tidak ada, seperti olaraga boxing atau Tinju ini.
“Memang setiap Cabor ini ada, namun dari awal kalau kita melihat di Kabupaten Boven Digoel ini belum ada sama sekali, yaitu Tinju ini.
Kebetulan saya ini mantan dari seorang petinju, yang punya niat dan inisiatif, serta melihat keberadaan kaum mudah di Boven Digoel yang melakukan hal-hal yang negatif seperti, miras, ganja serta lainnya yang tentu merugikan diri sendiri, sehingga Ia membentuklah organisasi Sasana Tinju ini. Dengan tujuan Kaum mudah ini dirangkul masuk dalam dunia olaraga tinju, agar badan fisik, mental dapat terbentul dan terjamin agar sumberdaya manusia di Boven Digoel dapat tercapai kesasaran untuk meraih prestasi demi membangkit semangat dan menunjukkan bawah Kabupaten Boven Digoel meskipun terjauh, akan tetapi dengan atlet yang kita tampilkan kedepannya, dipastikan boven digoel angkat terangkat Namanya atau terkenal hingga sampai ke kanca nasional.
Cabor Tinju ini telah berjalan kurang lebih setahun, yang diberi nama sesana Elang Bodi Boxing. Yang mana nama ini bukan atas kemanuan pelatih, akan tetapi telah di setujui bebarapa orang tua dan kaum mudah yng memilih nama tersebut.
Dengan latar belakang seorang prajurit TNI yang selama ini tentunya harus membagi waktu di dunia kerja TNI, Diakuinya sebagai seorang prajurit selalu siap setiap saat, apa yang diperintahkan tentu harus dilaksanakan.Tugas adalah hal utama, akan tetapi jika kegiatan tersebut adalah suatu kegiatanyang sangat positif tentu juga diperlukan.
“Terus terang saya membuka sasana ini, memberikan laporan pada pimpinan dalam hal ini bapak Dandim, serta Danramil. Kebetulan saya bertugas di koramil 1711-03 Tanah Merah saat ini, dan Danramil serta Wadanramil saya pun menyetujui hal yang saya buat saat ini. Bagi saya tidak ada kendala untuk saya, yang penting saya maju terus, selama kegiatan itu baik, demi mendidik cita-cita bangsa dan negara.
Berjalannya waktu, dan sasana juga baru terbentuk serta pertandinga-pertandingan tinju pun belum terlalu ramai, akan tetapi bulan April tahun 2024 yang telah dilewati ada kejuaraan Pekan Olaraga Pelajar yang diselenggarakan di bawah naungan Pa Pokxi yang dilakukan di Merauke dan kebetulan Atlet yang bergabung dalam olaraga tinju ini belum banyak sekitar 13 atau 14 orang ini di seleksi dan mendapatkan 5 orang terbaik, Dan 5 atlet ini di bawah untuk mencoba membuktikan bawah sudah ada sasana , kira-kira atlet saya mampu tidak.
“Puji Tuhan 5 atlet dari Boven Digoel yang di bawah oleh pelatinnya ini mendapatkan 2 medali emas dan 3 medali perak yang membawa nama baik Kabupaten Boven Digoel. Dari ke-5 petinju 4mpat laki-laki dan satu Perempuan.
Dua atlet Tinju dari Boven Digoel ini dipercayakan oleh papua Selatan untuk mewakili papua Selatan ke Pra Ponnas di Solo Jawa Tengah pada bulan November nanti.
Terus terang dari awal kami dirikan Sasana ini, dukungan dari pemerintah setempat, apalagi dari dinas terkait terkait dengan sarana prasarana hingga saat ini belum ada sentuhan.
Hanya bermodalkan semangat, dan kecintaan melihat kaum mudah, penerus generasi Boven Digoel, ini maju dan bergabung di olaraga tinju ini, dengan fasilitas dan peralatan seadannya kami terus melatih hingga saat ini.
“Saat ini alat yang di gunakan dalam olaraga tinju saya beli alat yang sederhana saja, bukan yang asli dan bukan yang sebanarnya.
Awalnya kami memakai batu tela, sehingga saat berlatih para atlet ini sudah tau taktik permainan seperti apa. Selain itu itu ada ide-ide kreatif dari saya membuat sansak yang di buat secara manual dengan mengisi pasir dan serbuk. Dari situlah di gunakan untuk sansak, Kurang lebih satu bulan dari Ketua Harian Koni bapak Rembino kami di beri sebuah sansak serta tambahan sarung tinju empat pasang, Puji Tuhan hingga saat ini kami gunakan untuk berlatih.
Diharapkan Pemerintah Daerah dan Dinas terkait melihat Olaraga Tinju ini, sebab keberadaan olaraga tinju ini bukan membawa nama diri sendiri atau sasana, akan tetapi Ketika keluar dari daerah mengikuti lombah di luar dari boven digoel, omatis yang di sebut adalah Kabupaten Boven Digoel, Agar generasi mudah yang ada di Boven Digoel ini lebih semangat lagi Latihan dengan di dukung fasilitas yang menunjang.