kabardigoel.com : Pelaksanaan Musyawarah Pastoral (muspas) Kevikepan Mindiptana yang dilaksanakan selama sehari itu, Sabtu ( 12/3/2022 ) membicarakan terkait program kerja pastoral dalam pelayanannya untuk merangkul seluruh umat dapat berpartisi pasi dalam gereja ,sesuai dengan tema yang di angkat tersebut yakni Umat Paroki Hati Kudus Tanah Merah, berpartisipasi dan berjalan bersama dalam persekutuan untuk mewujudkan misi.
Vikep Kevikepan Mindiptana selaku pastor paroki hati Kudus Tanah Merah, Pastor Salfinus Buarlele MSC , menjelaskan , bahwa pelaksanaan muspas Paroki Hati Kudus Tanah merah ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan musyawarah Pastoral keuskupan Agung Merauke pada 7- 11 Februari lalu di Merauke dan Musyawarah Pastoral Kevikepan Mindiptana di Tanah Merah pada tanggal 12 Marer 2022.
Peserta muspas yang hadir saat itu kurang lebih 100 orang yang terdiri dari perutususan 10 Stasi di wilayah pelayanan Paroki hati kudus Tanah Merah (Kampung Sokanggo, Persatuan, Kilometer 6, Mawan, Patriot, Arimbet, Ginggimop, Ampera, Mariam, Kouh), perwakilan sekolah Katolik, Komunitas Religius, kelompok-kelompok kategorial dan tokoh awam katolik.
Muspas tersebut, berlangsung di gedung Soska Tanah Merah.
Strategi pelayanan yang dirumuskan pada muspas tersebut difokuskan pada 5 konteks perutusan gereja yaitu koinonia (persekutuan), liturgi, pewartaan, Diakonia atau melayani, Serta kesaksian hidup atau martyria.
Pastor Vikep menjelaskan yang dimaksudkan dengan misi dalam tema yang di angkat itu yakni membangun relasi perjumpaan cinta dan mengalami kehangatan cinta bersama Allah dan bagaimana mewartakan cinta Allah dalam relasi dengan sesama.
” Ya pada dasarnya dalam muspas ini kita di ajak untuk lebih bersosialisasi dengan sesama dan juga gereja selalu terbuka dengan siapapun untuk pengembangan nilai iman umat.” Tutur pastor Vikep.
Berdasarkan hasil muspas tersebut, maka diputuskan 23 keputusan muspas dan 6 butir rekomendasi, yang nantinya akan di laksanakan oleh Stasi, Lingkungan, kelompok kategorial, seksi, sekolah-sekolah Katolik, komunitas Religius, yang hadir dalam muspas tersebut saat kembali ke Stasi dan lingkungan mereka.
Ia mengharapkan agar hasil Muspas ini, dapat membawa sebuah perubahan lebih khusus pada perubahan ke iman keluarga untuk lebih baik lagi ke depan,serta akan membawa warna baru dan lebih banyak lagi umat Katolik yang terlibat aktif untuk berpartisipasi dalam Persekutuan di dalam kegiatan gereja untuk mewujudkan misi. YG