Kegiatan yang juga turut melakukan penandatanganan komitmen rembuk stunting dalam rangka percepatan penurunan stunting Kabupaten Boven Digoel Tahun 2022, Oleh seluruh OPD terkait.
Angka stunting di Kabupaten Boven Digoel mencapai 9,38% Per April tahun 2022. Tegas sampatoro larobu selaku narasumber dari tim Inie Ditjen bina bangsa kemendagrim
Lexi Romel Wagiu dalam sambutannya” ini merupakan persentase yang cukup tinggi. Oleh karena itu pada kesempatan rembuk stunting ini sungguh sebuah momentum yang harus kita manfaatkan bersama-sama untuk menyamakan persepsi, tekad, serta tujuan dalam mencegah stunting di kabupaten boven digoel tahun 2022.”
Masalah stunting (anak kerdil) ini terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruruhi diantaranya adalah konsumsi gizi, pola asuh, sosial, kondisi ekonomi, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Dan tentunya ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Tegasnya
Lanjudnya, demi tercapainya angka penurun stunting maka dibutuhkan kerja sama lintas sektoral dengan berbagai sektor yang berkaitan untuk pencegahan stunting (anak kerdil). Berbagai upaya dilakukan diantaranya dengan memberikan edukasi tentang pemberian makanan kepada bayi balita, asupan gizi bagi para calon ibu, serta mengimbau calon ibu untuk memeriksa kandungan empat kali selama kehamilan, dan mengupayakan untuk bersalin di fasilitas kesehatan.
Harapannya, dengan semua upaya-upaya yang dilaksanakan bisa mengurangi angka stunting di kabupaten Boven Digoel demi tercapainya generasi masa depan yang berkualitas.
“Saya percaya, apabila dengan sungguh-sungkuh kita melakukannya. Kita mampu mencapai hasil yang baik di tahun ini dan akan lebih baik lagi di tahun kedepannya.” Tutupnya.