Kabar digoel, Boven Digoel-Menindaklanjuti surat yang di sampaikan Kepala Distrik Jair, pada Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Peternakan Perikanan Boven Digoel di bulan Desember 2022 lalu, mengenai ada kemungkinan Ikan Mujair dari Rawa Bastop yang Terkontaminasi Merkuri, informasi tersebut tidaklah benar.
Kepala Bidang Perikanan Dinas TPHPP Boven Digoel Nicolaus Sraum di hadapan para nelayan,pada kegiatan penyerahan sarana prasarana tangkap ikan, mengatakan semenjak informasi adanya kemungkinan Ikan Mujair yang Terkontaminasi Merkuri di kawasan rawa Bastop yang terletak di kampung persiapan Mutingmangge, pihaknya tidak tinggal diam, namun telah berupaya melakukan terobosan dengan membentuk tim dimana tim tersebut terdiri dari pihak Dinas TPHPP, puskesmas Jair dan Dinas Kesehatan Boven Digoel.untuk mengambil sampel air dan ikan di rawa Bastop.(01/02/2023).
“Kami tidak berdiam diri mendengar informasi itu.tapi kami langsung turun ke lapangan guna ambil sampel, untuk di bawa langsung ke balai karantina di Merauke.” Nico Sraum melanjutkan mengenai pengambilan sampel air dan ikan tentu pihaknya selalu berkoordinasi dengan balai karantina di merauke dan setelah melalui koordinasi, lantas di kirim ke Jakarta untuk di lakukan pemeriksaan sampel air dan ikan.
“Dan kesimpulan yang di peroleh saat pengiriman sampel air dan ikan melalui uji laboratorium, ikan mujair dari rawa Bastop tidak terkontaminasi merkuri, sehingga aman untuk di konsumsi oleh masyarakat.”
Bahkan dalam kesempatan itu, saat menjawab pertanyaan masyarakat, terkhusus mereka nelayan terkait, daya tahan ikan, agar aman untuk di konsumsi kata Sraum yang paling penting yakni para nelayan memperhatikan rantai dingin.agar janganlah terputus.
Artinya usai ikan di tangkap langsung memasukkan dalam kulbok yang ada esnya.
Sebab adanya es dalam wadah penampungan seperti halnya kulbok misalnya berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri.TJ