Kabardigoel.com – Pemerintah Provinsi Papua Selatan melalui Dinas Kesehatan pengendalian penduduk dan KB gandeng Dinas Pengendalian penduduk dan KB Boven Digoel laksanakan sosialisasi pembinaan, promosi,dan konseling kesehatan reproduksi dalam upaya percepatan penurunan stunting di Boven Digoel.
Kegiatan promosi dan konseling kesehatan di laksanakan di Tanah Merah, ibukota kabupaten Boven Digoel , berlangsung selama dua hari dari (03-04 mei 2023). sosialisasi ini merupakan satu bentuk komitmen dan Tekad pemprov Papua Selatan dan Pemkab Boven Digoel untuk mengatasi stunting di Boven Digoel yang masih tinggi.
Asisten 1 Bidang Pemerintahan Setda Boven Digoel dr Viviana Maharani mengatakan kegiatan ini sebagai wujud tekad Pemprov Papua Selatan dan Pemkab Boven Digoel untuk menurunkan angka prevelensi stunting di Boven Digoel sebagai daerah perbatasan.
“Perlu kita tahu bersama saat ini pemerintah pusat bahkan daerah sangat menyadari dan mendukung program keluarga, kependudukan dan keluarga berencana sebagai upaya percepatan penurunan stunting,”ucapnya
Karena itu dengan gencarnya kampanye masalah stunting, melalui pembinaan, promosi,dan konseling kesehatan reproduksi ini maka keterlibatan semua pihak sangat di butuhkan seluruh elemen masyarakat pemerintah bahkan swasta perlu di libatkan dan membuat gerakan bersama untuk percepatan penurunan stunting di Boven Digoel.
Sementara itu Kepala bidang keluarga sejahtera dan pengendalian keluarga dr Yeni.
Marhina Mahuze menjelaskan mengapa kegiatan pembinaan promosi dan konseling kesehatan reproduksi,dalam upaya percepatan penurunan stunting terus di Kampanyekan karena stunting kini menjadi isu nasional yang harus di dukung oleh semua pihak sehingga di tahun 2024 mendatang target nasional prevelensi stunting harus mencapai angka 14 persen.
“Mewakili pemerintah propinsi Papua Selatan saya tentu meminta semua pihak yang ada di Boven Digoel mari kita semua berusaha untuk percepatan stunting kami sangat membutuhkan keterlibatan semua pihak dan elemen masyarakat.”ungkap dr Yeni
Faktor utama stunting yakni kurangnya asupan gizi selama hamil, kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi posyandu tidak lengkap, terbatasnya akses pelayanan kesehatan akses air bersih dan sanitasi. Sementara itu di tempat yangvsama Kepala bidang kesejahteraan keluarga dinas Pengendalian penduduk dan KB Boven Digoel Cathetina Udam mendukung kegiatan tersebut.ia juga menyampaikan apresiasi pada pemerintah provinsi Papua Selatan yang melaksanakan sosialisasi pembinaan, promosi konseling kesehatan reproduksi dalam upaya percepatan penurunan stunting di Boven Digoel.
“Iya juga meminta semua pihak di daerah Boven Digoel,baik masyarakat, pemerintah,pelaku usaha, LSM, tokoh masyarakat, agama, pemuda , perempuan untuk bersatu atasi stunting di Boven Digoel “tandas Catherina