kabardigoel.com: Banyak figur yang siap maju mencalonkan diri menjadi Bupati Boven Digoel Periode 2024 – 2029, namun itu semua baru sebatas wacana yang disebar melalui media sosial.
Sekertaris DPC PDIP Boven Digoel, Atanasius Koknak menjelaskan sebagai warga negara berhak mencalonkan diri menjadi kepala daerah, namun setiap bakal calon harus memilih dua opsi maju menjadi calon Bupati, yakni melalui jalur Independen, dan jalur partai politik, yang tentunya memiliki syarat – syarat utama harus di penuhi para calon tersebut.
“Sebagai warga Negara Indonesia siapapun boleh maju dalam pemilu hal ini tidak dilarang, tapi dia maju melalui jalur mana, apakah jalur Independen, atau Partai politik, disini juga harus di pahami setiap calon tersebut, agar tidak salah dalam menterjemahkan demokrasi itu.” Ungkap Atanasius Koknak, Jumat ( 12/4/2024 ).
DPC PDIP Boven Digoel, saat ini intens melakukan komunikasi politik dengan berbagai pihak, tak terkecuali dengan partai politik yang ada, untuk menentukan siapa yang benar – benar akan di usung partai PDIP pada Pilkada 27 November mendatang.
“Kami dari partai sendiri kalau di lihat dari pemilu kemarin sudah pasti kami tidak perlu berkoalisi dengan partai di luar PDIP, tapi kami tidak berpikir demikian, kami saat ini membangun komunikasi politik dengan siapapun untuk menentukan figur yang tepat untuk membangun Boven Digoel.” Ungkap Atanasius Koknak.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama PDI-P akan, membuka pendaftaran, bagi masyarakat yang ingin maju menjadi kepala daerah melalui jalur partai politik, karena itu bagi calon Bupati yang sudah siap maju melalui jalur partai politik agar mempersiapkan diri mendaftar, setelah adanya penentuan tanggal pendaftaran oleh panitia penerimaan bakal calon Bupati dari partai PDI-P.
“Kami perlu tegaskan bahwa dalam proses pendaftaran hingga hasil seleksi nanti, yang menilai peserta itu dapat lolos dari partai kami, itu penentuannya dari DPP, bukan di kami DPC, kami di tingkat DPC hanya mempersiapkan proses pendaftaran, kemudian melanjutkan itu ke tingkat yang lebih tinggi.” Tutup Atanasius Koknak .