Kabardigoel, Boven digoel – Pelaksanaan dialog interaktif seputar pelaksanaan dana otsus yang di laksanakan oleh dinas Kominfo Boven Digoel mendapat apresiasi positif dari berbagai kalangan.
Apresiasi positif bukan hanya dari pemerintah distrik namun juga dari tokoh agama karena telah menghadirkan berbagai berbagai organisasi perangkat daerah yang mengelola dana otonomi khusus.
Kepala distrik Mindiptana Marten optimis dengan terlaksananya dialog interaktif ini, tentu masyarakat bisa mendapatkan pemahaman yang baik tentang apa itu dana otsus.
“Saya optimis sekali dengan dialog ini, masyarakat pun bisa dapat pemahaman tentang otsus kenapa saya harus katakan itu karena selama ini kurang adanya sosialisasi tentang otsus, berimbas mereka selalu bilang belum rasakan dana otsus,”Ungkap Marten
Pernyataan masyarakat orang asli Papua seperti contoh yang ada di distrik Mindiptana yang menyatakan mereka belum rasakan dana otsus itu dengan baik perlu jadi bahan refleksi dan evaluasi oleh pemerintah terkhusus organisasi perangkat daerah pengelola dana otsus.(30/06/2024)”Evaluasi memang perlu di lakukan oleh opd pola baru harus di lakukan,” Ujarnya
Untuk itu kata Marten, ia himbau pada orang perangkat daerah sebagai narasumber pada pelaksanaan dialog interaktif, seperti Bappeda, dinas TPHPP, perkebunan, dinas PKPLHP, dinas Koperindag Boven Digoel, jika ada pekerjaan yang gunakan dana otsus hendaknya di laporkan pada pemerintah distrik.
“Agar kami juga bisa membantu kalian untuk berikan pemahaman bahwa kegiatan yang masuk ke wilayah kita ini gunakan dana otsus, sehingga masyarakat tahu,”Tandas Marten
Sementara itu kabid layanan komunikasi dan informatika kominfo Boven Digoel Issa Derlina menuturkan mengapa mereka lakukan dialog interaktif langsung ke masyarakat, terutama masyarakat tapal batas RI – Papua Nugini tiada lain guna membantu pemerintah daerah Boven Digoel, untuk menjelaskan manfaat dan dampak positif dari dana otonomi khusus dari pemerintah pada masyarakat asli Papua.
“Tujuan kami gelar dialog ini adalah untuk bantu pemerintah daerah, terutama OPD teknis untuk jelaskan pengelola dana otsus pada masyarakat pasalnya mereka selalu katakan belum rasakan dana otsus itu dengan baik ,” Ujar Derlina
Minimnya penjelasan tentang dana otonomi khusus pada masyarakat orang asli Papua dari pemerintah apalagi OPD pengelola otsus di sinyalir jadi penyebab kenapa mereka selalu katakan belum rasakan dana otsus itu dengan baik.
“Maka dari itu meski terbilang tidak mudah, namun kami optimis dengan penjelasan dari para nara sumber OPD teknis pengelola otsus, bisa berikan pemahaman pada masyarakat, sehingga mereka paham dana itu di gunakan untuk apa saja ,”Tandasnya