Kabar Digoel: Masyarakat adat Boven Digoel adalah penghuni alam yang telah di anugerahkan Tuhan,sehingga arus modernisasi tentunya menghadapkan mereka di simpang jalan antara tantangan memasuki dunia moderinasi dan tatanan sosial budaya.
Oleh karena itu masyarakat adat kata Sekertaris Dewan Kesenian Tanah Papua Kabupaten Boven Digoel Alfons Tamgge ,jangan larut dalam situasi tersebut,namun justeru tetap eksis dengan adat dan budaya yang harus di pertahankan dan di lestarikan sebagai sebuah anugerah atas kearifan lokal yang di miliki.
“Dengan perkembangan arus modernisasi yang begitu cepat ,maka masyarakat adat harus peka,dan jangan larut dalam situasi tersebut akan tetapi harus eksis,”Ungkap Alfons,Senin [2/12/2024]
Dalam merespons tuntutan perkembangan zaman kekinian ,yang notabene mengsyaratkan kemandirian dengan segala kekhasan problem dan potensi yang di hadapi saat ini di Boven Digoel,maka potensi ini ujar Alfons telah di apresiasi oleh Dewan Kesenian Tanah Papua Kabupaten Boven Digoel.
“Kami sudah merespons dengan membangun sebuah rumah kreasi ,yang tentunya membawa para seniman untuk lebih memusatkan perhatiannya pada karya yang lebih bersifat ekonomi kreatif,”Jelas Alfons
Potensi yang dimiliki para seniman dan dan budayawan Boven Digoel harus bisa menghasilkan nilai ekonomis.guna memperbaiki taraf hidup menuju kesejahteraan.
Selama tahun 2024 ini,Dewan Kesenian Tanah Papua Boven Digoel telah melaksanakan delapan program.yakni pelestarian seni dan budaya lima suku Boven Digoel melalui pegelaran kearifan budaya ,legitimasi hukum,komunal dan perorangan ,pengurusan Haki, legitimasi administrasi sanggar berupa akta, NPWP dan SKT bagi lima sanggar seni budaya,promosi dan pendampingan SDM sanggar sanggar seni budaya,desain motif dan cetak batik Boven Digoel,peningkatan sarana dan prasarana kantor dan sound system,pendampingan sanggar sanggar terkait manajemen organisasi dan keuangan,dan pelayanan administrasi kantor.