
kabardigoel.com, Boven Digoel – Kerap mendapatkan perlakuan tindakan kejahatan di jalan oleh oknum orang mabuk minuman keras, membuat komunitas sopir angkot di Tanah Merah ibu kota kabupaten Boven Digoel, turun melawan.
Aksi turun mencari para pelaku kejahatan pemalakan di jalan oleh komunitas sopir angkot Tanah Merah ini, bermula ketika ada beberapa sopir angkot kembali di palak, bahkan uang hasil mencari di rampas oleh orang mabuk menggunakan senjata tajam.
Dengan kejadian ini, komunitas sopir angkot pun berkumpul dan melakukan, penyisiran di sepanjang jalan yang menjadi titik rawan pemalakan mulai dari Ambonggo, MMS, komplek SMA, hingga di persimpangan pasar Wet.
Salah satu sopir angkot, Amri, tegas menyampaikan kepada para pelaku tindakan kejahatan pemalakan, untuk tidak lagi melakukan tindakan pemalakan, dengan kejadian seperti ini berdampak kepada penumpang lain bahkan ibu – ibu yang hendak menjual hasil bumi mereka ke pasar terganggu, anak – anak ke sekolah pun terkena dampaknya.
” Saya mau tegaskan disini, kenapa kalian orang mabuk miras dan ganja ini paling suka s kali palak kami taksi ka? baru mobil pribadi, truk yang lewat kamu tidak palang, terus kami yang sudah bantu mama – mama atau masyarakat untuk lebih mudah menjangkau ketempat yang di tujuh kamu palang ini maksudnya apa,”tegasnya, Sabtu ( 1/2/2025 ).
Kegiatan turun langsung mencari para pelaku pemalakan ini, karena respon dari aparat kepolisian kerap terlambat sampai di tempat kejadian perkara, bahkan begitu tiba di TKP orang mabuk sudah tidak berada di lokasi dan sudah kabur.
“Kami sudah berungkali menyampaikan ke pihak kepolisian, cuman responnya kadang lama kadang cepat bahkan juga aduan lewat call center yang di bagikan kerap tidak di respon, atas hal ini kamipun turun langsung mencari pelaku,” ujar para sopir.
Komunitas sopir angkot minta pemerintah segera membangun pos terpadu yang di pusatkan di MMS sehingga aktifitas masyarakat, anak sekolah dan pengguna jalan dapat berjalan lancar.