
Kabar Digoel, Boven Digoel. 9 Juni 2025 — Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Paroki Sakramen Maha Kudus Woropko berlangsung meriah dan penuh sukacita pada Senin (9/6/2025). Ribuan umat Katolik dari berbagai stasi mendatangi pusat Paroki untuk mengikuti misa syukur dan berbagai kegiatan rohani lainnya dalam suasana khidmat namun semarak. Dalam momentum istimewa ini, Pastor Paroki Johanes Michael Wemay, MSC menegaskan kembali makna terdalam dari perayaan tersebut bagi umat Katolik, khususnya masyarakat Muyu.
Dalam homilinya, Pastor Wemay menyampaikan bahwa tanggal 9 Juni 1958 bukan sekadar hari pendirian sebuah paroki, tetapi hari yang penuh rahmat di mana cinta Allah turun dan menetap di tengah umat Katolik Woropko. Ia menekankan bahwa umat yang hadir saat ini merupakan warisan cinta masa lalu yang masih terus berlanjut hingga kini.
“Kita yang sekarang adalah cinta yang lalu. Dan kita yang ke depan adalah bukti cinta yang sekarang,” ujar Pastor Wemay dengan suara lantang di hadapan umat yang memadati pelataran gereja.
Lebih jauh, ia menyoroti relasi mendalam antara identitas iman umat Muyu dengan keberadaan gereja Katolik. Menurutnya, orang Muyu, khususnya umat Paroki Woropko, tidak dapat dipisahkan dari gereja karena mereka secara historis dan spiritual “lahir dari rahim gereja.”
“Teristimewa Anda orang Muyu, ketika Anda berpaling dari gereja dan Kristus, maka Anda tidak mendapat berkat lagi karena kalian lahir dari cinta dan kasih hati Kudus,” tegasnya.
Perayaan ulang tahun Paroki tahun ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus (Corpus Christi). Dalam suasana liturgi yang mendalam, umat diajak untuk merenungkan kasih Allah yang begitu besar melalui pengorbanan Kristus di altar. Pastor Wemay mengingatkan bahwa perayaan ini bukan hanya ritual tahunan, tetapi panggilan untuk menyadari bahwa Tuhan telah membagi diri-Nya bagi keselamatan manusia.
“Anda tidak boleh berjalan sendiri. Tuhan menciptakan setiap orang dengan kemampuan dan rahmat, tetapi juga dengan kelemahan agar saling melengkapi satu sama lain,” ujar Pastor dalam renungannya.
Perayaan HUT Paroki ini juga menjadi ajakan bagi umat untuk menegaskan kembali jati diri mereka sebagai bagian dari Gereja Katolik. Pastor Wemay mengajak seluruh umat, terutama generasi muda Muyu, untuk berdiri dengan kepala tegak, menunjukkan pada dunia bahwa mereka adalah buah kasih Kristus dan pewarta damai sejati.
“Melalui pesta pelindung gereja ini, Anda harus berdiri dengan kepala tegak dan menyampaikan pada dunia bahwa kami lahir dari rahim gereja. Kami diutus untuk pergi dan mengatakan pada orang lain bahwa damai sejahtera kuberikan kepadamu,” pungkasnya.
Perayaan HUT ke-67 Paroki Sakramen Maha Kudus Woropko ditutup dengan prosesi sakramen, pementasan budaya Muyu, dan santapan kasih bersama. Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang syukur iman, tetapi juga memperkuat persaudaraan umat serta komitmen untuk terus melayani dalam semangat cinta Kristus.