
Kabar Digoel, Boven Digoel — Sebanyak 15 anak asli Papua dari Kabupaten Boven Digoel yang berasal dari keluarga tidak mampu, resmi diberangkatkan untuk menempuh pendidikan tinggi di Universitas Negeri Musamus, Merauke. Keberangkatan ini merupakan inisiatif pribadi dari Marthen Luter Wambarop melalui Yayasan Cahaya Digoel, tanpa campur tangan atau pendanaan dari pemerintah.
Dalam pelepasan keberangkatan yang dilangsungkan pada Senin (9/6/2025), Marthen menegaskan bahwa program tersebut murni didanai dari kantong pribadinya. “Saya mau tegaskan di sini bahwa ini bukan program pemerintah ya, ini murni biaya sendiri saya,” ujarnya kepada rri.co.id.
Marthen yang kini menjabat sebagai anggota DPRK Afirmasi menyatakan bahwa meskipun dirinya baru duduk di lembaga legislatif, hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk turut berkontribusi dalam peningkatan pendidikan generasi muda Papua, khususnya dari Boven Digoel. Ia mengajak para pejabat asli Papua lainnya untuk melakukan hal serupa.
“Kalau seandainya pejabat orang asli Papua ini contohnya, 50 orang dan satu pejabat membiayai 5 sampai 10 anak kuliah, khusus yang tidak mampu, saya yakin Boven Digoel akan kuasai semua lini dengan sarjana yang mereka miliki,” ungkap Marthen optimistis.
Jurusan yang akan diambil oleh ke-15 mahasiswa tersebut telah ditentukan dan disepakati bersama. Seluruhnya diarahkan untuk masuk ke jurusan yang strategis dan dibutuhkan dalam birokrasi pemerintahan, dengan harapan kelak mereka dapat kembali dan berkontribusi membangun daerah.
Baca juga : HUT Paroki Sakramen Maha Kudus Waropko Ke 67 Berlangsung Meriah, Pastor Tegaskan Identitas Iman Umat Muyu
Dalam pesannya kepada para mahasiswa, Marthen mengingatkan pentingnya menghargai kesempatan yang telah diberikan. Ia menekankan agar para mahasiswa tidak sekadar melihat siapa yang memberi bantuan, tetapi memanfaatkan peluang untuk mengubah masa depan mereka.
“Saya mau tekankan kepada ke-15 anak ini, hargai kesempatanmu hari ini. Jangan lihat Marthen Luternya, tapi lihatlah kesempatan yang kamu peroleh untuk masa depanmu dan lihatlah latar belakang keluargamu,” tegasnya. “Tempatkan dirimu di tempat yang baik. Jika kamu hargai kesempatan itu, kesuksesan akan ada di depan mata kalian.”
Yayasan Cahaya Digoel yang didirikan oleh Marthen Luter Wambarop selama ini memang aktif dalam mendukung akses pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah pedalaman Papua, terutama Boven Digoel. Program pengiriman mahasiswa ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh lain untuk ikut serta dalam mencerdaskan anak-anak asli Papua.
Dengan langkah ini, Marthen berharap perubahan di Boven Digoel dapat dimulai dari generasi muda yang terdidik dan memiliki kepedulian terhadap kemajuan daerah. “Pendidikan adalah kunci. Dan kalau kita bisa buka pintu itu untuk mereka, kenapa tidak?” pungkasnya.