Warga Kampung Danokit Desak Gabung ke Kabupaten Pegunungan Bintang, Pemkab Boven Digoel Dinilai Abaikan Aspirasi

Berita164 Dilihat
Advertisements

Kabar Digoel, Boven Digoel – Masyarakat Kampung Danokit, Distrik Kombut, kembali menyuarakan aspirasi mereka untuk keluar dari wilayah administratif Kabupaten Boven Digoel dan bergabung ke Kabupaten Pegunungan Bintang. Tuntutan ini muncul kembali setelah tidak adanya respons dari Pemerintah Kabupaten Boven Digoel sejak aksi damai yang digelar pada Maret 2025 lalu.

Tokoh Pemuda Suku Korowai Batu, Yohanes Nyus Amikatu, menegaskan bahwa masyarakat sangat kecewa dengan sikap diam Pemkab Boven Digoel yang dinilai mengabaikan aspirasi warganya sendiri. Ia menyebutkan bahwa permintaan masyarakat telah disampaikan secara terbuka dan damai, namun hingga kini belum ada satu pun tanggapan resmi.

“Permintaan kami jelas, kami hanya minta Kepala Daerah Boven Digoel menanggapi aspirasi kami saat demo damai bulan Maret lalu. Sampai hari ini belum ada respon apa-apa,” tegas Yohanes kepada wartawan pada Sabtu (14/6/2025).

Yohanes menjelaskan bahwa alasan utama warga ingin bergabung dengan Kabupaten Pegunungan Bintang adalah karena minimnya pelayanan pembangunan yang dirasakan selama bertahun-tahun. Wilayah Korowai Batu, khususnya Kampung Danokit, menurutnya sering kali luput dari perhatian dan alokasi pembangunan sejak Boven Digoel dimekarkan dari Merauke.

“Sejak Boven Digoel dimekarkan dari Merauke, wilayah kami seperti dilupakan. Kami merasa lebih nyaman jika berada di bawah wilayah Pegunungan Bintang meskipun dari sisi geografis cukup jauh,” jelasnya.

Baca Juga : Sebagian PPPK Formasi 2024 di Boven Digoel Belum Lengkapi Berkas, BKD Ajukan Perpanjangan Waktu Ke BKN

Masyarakat Kampung Danokit, lanjut Yohanes, telah menyatakan sikap secara bulat dan kompak untuk keluar dari Boven Digoel. Ia pun mendesak agar Pemerintah Daerah tidak menutup mata dan segera merespons tuntutan tersebut, terutama menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Boven Digoel yang akan segera digelar.

“Jangan sampai PSU nanti malah makin memperkeruh suasana karena pemerintah tidak mau mendengar suara rakyatnya sendiri,” tegas Yohanes.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum memberikan keterangan resmi terkait aspirasi warga Kampung Danokit tersebut. Sementara itu, isu pemindahan wilayah administrasi ini terus menjadi sorotan di tengah hangatnya suhu politik menjelang PSU.

Kabardigoel Media

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *